Daun Sirih Sebagai Tanaman Asli Indonesia


Daun Sirih (foto by Azhariscm)
Daun sirih, siapa sih yang tidak kenal dengan daun sirih. Daun Sirih atau dalam nama latin Piper betle L , adalah tanaman asli Indonesia, yang telah lama dikenal sebagai salah satu tanaman obat yang memiliki manfaat yang luar biasa. Mengapa disebut tanaman asli Indonesia? Hal itu dapat dijawab dengan berbagai argumen.
Beberapa argumen  yang bisa menjawab pertanyaan tersebut yaitu :
  1.  Daun sirih tumbuh subur di Indonesia
  2.  Daun sirih digunakan oleh nenek moyang orang Indonesia untuk mengobati berbagai macam penyakit
  3.  Obat herbal yang mudah ditemukan dan mudah penggunaannya
  4.  Daun sirih sering dikunyah oleh orang Indonesia untuk memperkuat gigi dan menyegarkan napas
  5.  Daun sirih sering dipakai untuk acara adat, seperti di Aceh.
  6.  Di Aceh daun sirih dipakai untuk menjamu tamu penting.
  7.  Masih di Aceh juga, daun sirih sering dipakai pada bagian tata rias wanita di bagian rambut.
  8.  Daun sirih menjadi lambang di beberapa daerah seperti pada baju pramuka di Aceh, dan lain sebagainya
Daun Sirih tumbuh dengan cara merambat atau
bersandar pada batang pohon lain dan panjangnya bisa mencapai tinggi 15 m. Batang  sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila  diremas. Daun Sirih Panjangnya sekitar 5 – 8 cm dan lebar 2 – 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir  jantan panjangnya sekitar 1,5 – 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 – 6 cm dimana  terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan.


Sebagai budaya pada daerah tertentu di Indonesia daun sirih dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Daun sirih diberi pinang, gambir, dan kapur lalu dibalut. kadang-kadang kapur yang dicampur mempunyai rasa manis sehingga sering disebut Ranup Mameh (ranup manis). Saat ini penjual ranup dapat mudah dijumpai di Kota Lhokseumawe. Para pedagang menjual dagangannya di seputaran kota Lhokseumawe dengan menyebar di beberapa lokasi yaitu Pasar Kota Lhokseumawe, Depan Mesjid Baiturrahman kota Lhokseumawe, dan Pasar Cunda, serta beberapa daerah lainnya di seputaran kota Lhokseumawe.

 

Para pedagang menjual dagangannya dengan murah yaitu dengan harga Rp 2000 per bungkus. Dengan per bungkusnya terdapat 6 daun sirih yang telah diberi kapur, pinang. Mereka berjualan mulai dari pukul 04.00 wib  s/d pukul 22.00 wib. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan oleh daun sirih maka mulailah untuk mencoba daun sirih. Camdigsaku sendiri adalah penikmat daun sirih dan sangat berguna untuk aktivitas sehari-hari.

Komentar