|
Denah Lokasi Museum Aceh |
Banda Aceh-Masa Lalu merupakan
masa yang harus diketahui oleh siapa saja agar berguna untuk generasi kita
selanjutnya. Karena bagaimanapun sejarah adalah cermin suatu bangsa. Dengan
berpedoman pada kalimat “sejarah adalah cermin suatu bangsa” maka Camdigsaku
tidak asal hanya untuk memotret saja tanpa mengetahui tujuan dalam setiap foto
yang Camdigsaku ambil. Untuk itu Camdigsaku saat berada di kota Banda Aceh
tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk datang ke Museum Aceh. Museum merupakan
tempat yang paling tepat dalam mengetahui kejadian pada masa lampau melalui
benda-benda yang berada di museum tersebut serta melalui beberapa data yang
telah ditemukan.
Pada hari senin tanggal
26 November 2012, Camdigsaku ke Museum untuk melaksanakan apa yang Camdigsaku
rencanakan. Maka pada pukul 10.30 sampailah Camdigsaku ke Museum Aceh dengan
mengendarai motor mio. Setelah memarkirkan sepeda motor, Camdigsaku melihat pengumunan
yang menyatakan bahwa setiap hari senin Museum Aceh tutup.
Ah, ada yang berbeda
pada hari tersebut ternyata museum Aceh tidak buka alias libur pada hari senin,
karena mereka tetap buka pada hari minggu. Maka hari senin, Museum Aceh tutup. Walaupun
demikian beberapa pengunjung telah berada di museum Aceh tersebut. Mereka sama
seperti Camdigsaku , kurang mengetahui informasi yanga ada. Sedih, memang sedih
tapi buka berarti hanya berpaku dalam kesedihan saja untuk itu Camdigsaku tetap
melaksanakan apa yang Camdigsaku lakukan walaupun Museum Aceh tutup. Tutup
dalam arti ini adalah hanya ruang utama saja, untuk halaman Camdigsaku masih
bisa untuk melihat di area museum.
|
Rumoh Aceh |
Ketika memasuki area
museum Aceh maka pengunjung museum di sambut oleh Rumoh Aceh (Rumah Aceh).
Rumoh aceh ini jelas ditulis di bagian dinding rumah tersebut. Rumoh Aceh ini
merupakan rumah panggung yang menggambarkan bahwa Rakyat Aceh membuat rumah
untuk menghindari bahaya banjir dan juga binatang buas. Selanjutnya Rumoh Aceh
pada museum Aceh ini terdapat benda-benda peninggalan lainnya dan disusun
sedemikian rupa di bawah rumoh Aceh ini. Benda-benda tersebut antara lain
Peureulak Boom, Meriam Boom,
|
Peureulak Boom |
|
Meriam Boom |
Di awal pintu gerbang
tepatnya sebelah kanan pengunjung disambut dengan Lonceng Cakra Donya yang
merupakan hadiah dari kerajaan Cina untuk Kerajaan Samudera Pasai. Tentunya ini
menjadi keunian tersendiri bagi saya, karena saya hanya mengetahui tentang
Lonceng ini dan hanya melihat foto nya saja, tetapi kali ini saya bisa melihatnya lagi setelah saya berkunjung pada tahun 2004 saat Pekan Kebudayaan Aceh pada bulan Agustus 2004.
|
Lonceng Cakra Donya |
|
|
|
Lalu saya melihat hal-hal menarik lainnya yaitu beberapa Peninggalan Sejarah Lainnya seperti meriam peninggalan masa Perang Aceh - Belanda. Dan pada sisi pojok museum terdapat makam-makam kerajaan Aceh Darussalam, dan di Museum ini terdapat juga kuburan Sultan yang sangat terkenal karena membawa Kerajaan Aceh Darussalam mencapai puncak kejayaannya yaitu Sultan Iskandar Muda.
|
Merian Peninggalan Sejarah |
|
Makam Generasi Kerajaan Aceh |
|
Makam Sultan Iskandar Muda |
Komentar
Posting Komentar